Makalah penjaskes tentang permainan tradisional gobag sodor
Tugas Makalah Pendidikan jasmani dan kesehatan tentang permainan tradisional gobag sodor. mari kita lestarikan permainan tradisional yang ada di Indonesia Ini.
KATA
PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji syukur atas kehadirat
Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan berkat, rahmat serta karunia-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan dan menyusun makalah ini dengan sebaik
mungkin.
Makalah ini di buat sebagai salah satu tugas
kami dalam pelajaran pendidikan jasmani
dan kesehatan (penjaskes) yang diajar
oleh bapak Arifqi Perdana M.Pd Tujuan makalah ini adalah untuk mempermudah
pemahaman si pembaca dan dapat dimengerti. Penyajian makalah ini pun dikemas
dan bervariasi.
Namun ibarat pepatah mengatakan “tiada gading
yang tak retak” begitu pun makalah ini dibuat tentu saja masih banyak kekurangan
dan kesalahan dalam penyajian. Untuk itu, kami sebagai penyusun makalah ini
kami mohon maaf apabila dalam penyajian terdapat kekurangan dan kesalahan.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi anda
yang menggunakannya.
Penyusun
Kelompok 1
i
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR.........................................................................................i
DAFTAR
ISI......................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah …………………....…………………………………………….1
1.2. Rumusan Masalah ……………………………………………………………..………....2
1.3. Tujuan Penulisan ………………………………………………………………………....2
BAB 2 PEMBAHASAN
2.1. Pengertian dan Sejarah Gobak Sodor……………………............................……………..3
2.2. Alat-alat yang digunakan………………………………………………….........................3
2.3. Cara Bermain…………………………………………………………………...................3
2.3.1. Persiapan…………………………………………………………………......................3
2.3.2. Aturan Permainan……………………………………………………….........................4
2.3.3. Jalannya Permainan……………………………………………….........................…….4
2.4. Nilai Spiritual dalam permainan gobak sodor
…………………………............................5
2.5. Manfaat bermain gobak sodor…………………………………………………….............6
BAB 3
PENUTUP
3.1.
Kesimpulan ………………………………………………………………...............……..7
3.2. Saran
……………………………………………………………………………...............7
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar
Belakang Masalah
Pesatnya perkembangan teknologi dan Informasi (IT)
hampir menggusur permainan tradisional. Anak-anak sekarang lebih banyak
permainan yang berbasis TI. Play Station, game online, facebook, twitter, dan
masih banyak lagi permainan yang berbasis TI lainnya. Permainan tradisional pun
kini perlahan tapi pasti mulai di tinggalkan. Bahkan, anak-anak banyak yang
tidak tahu beragam permainan tradisional yang dulu diwariskan turun menurun.
Walaupun tidak menutup kemungkinan, kadang-kadang masih dijumpai di sekitar
kita, tetapi biasanya dalam rangka perayaan tujuh belasan atau festival dolanan
anak.
Padahal dalam permainan tradisional banyak nilai-nilai
yang terkandung didalamnya (kerjasama, sportivitas, keberanian, toleransi,
percaya diri dan sebagainya). Secara tidak langsung anak-anak pun beraktivitas
fisik yang terkadang di luar batas kemampuannya. Permainan tradisional tidak
membutuhkan biaya dan dapat dinikmati semua kalangan. Di sekolah permainan
tradisional dapat diperkenalkan melalui pendidikan jasmani. Karena pendidikan
jasmani merupakan proses pendidikan melalui penyediaan pengalaman belajar
kepada peserta didik berupa aktivitas jasmani, bermain dan berolahraga yang
direncanakan secara sistematis guna merangsang pertumbuhan dan perkembangan
fisik, organik, keterampilan motorik, keterampilan berfikir, emosional, social,
dan moral. Pembekalan pengalaman belajar itu diarahkan untuk membina, sekaligus
membentuk gaya hidup sehat dan aktif sepanjang hayat.
Bagi anak-anak kegiatan bermain selalu menyenangkan.
Melalui kegiatan bermain ini, anak bisa mencapai perkembangan fisik,
intelektual,emosi dan sosial. Perkembangan secara fisik dapat dilihat saat
bermain. Perkembangan intelektual bisa dilihat dari kemampuannya menggunakan
atau memanfaatkan lingkungannya. Perkembangan emosi dapat dilihat ketika anak
merasa senang, tidak senang, marah, menang dan kalah. Perkembangan sosial bisa
dilihat dari hubungannya dengan teman sebaya, menolong dan memperhatikan
kepentingan orang lain.
Bermain tidak lepas dari gerak sehingga gerak adalah
kehidupan dan apabila gerak tersebut berhenti maka kehidupannya pun akan
berakhir. Dengan demikian sejalan dengan pendidikan jasmani di Sekolah Dasar,
yang dimana dijelaskan dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi (2004 : 6) sebagai
berikut:
1) Mengembangkan
sikap sportif, jujur, disiplin, bertanggung jawab, kerja sama, percaya diri dan demokratis melalui akivitas jasmani.
2)
Mengembangkan kemampuan gerak dan ketrampilan berbagai macam permainan dan olahraga.
3)
Mengembangkan ketrampilan pengelolaan diri dalam upaya mengembangkan dan
pemeliharaan kebugaran jasmani serta pola hidup sehat melalui berbagai
aktivitas jasmani.
1.2. Rumusan
Masalah
- Bagaimana sejarah permainan tradisional gobak sodor?
- Bagaimana cara bermain gobak sodor?
- Apa saja manfaat dalam permainan gobak sodor?
1.3. Tujuan
Penulisan
- Menjelaskan pengertian dan sejarah permainan gobak sodor
- Menjelaskan cara-cara bermain gobak sodor dengan benar
- Menjelaskan manfaat apa saja yang didapatkan dalam bermain gobak sodor
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1.
Pengertian dan Sejarah Gobak Sodor
Permainan
Gobak Sodor terkenal di wilayah Pulau Jawa. Banyak yang mengatakan bahwa
permainan ini berasal dari daerah Yogyakarta. Nama Gobak Sodor berasal dari
kata gobag dan sodor. Kata gobag artinya bergerak dengan bebas. Sedangkan sodor
artinya tombak. Dahulu para prajurit mempunyai permainan yang bernama sodoran
sebagai latihan keterampilan dalam berperang. Sodor ialah tombak dengan panjang
kira-kira 2 meter, tanpa mata tombak yang tajam pada ujungnya.
Ada juga
yang mengartikan gobak sodor sebagai merupakan permainan maju mundur melalui
pintu-pintu. Dalam bahasa Belanda istilah gobak Sodor mungkin artinya sama
dengan kata dalam Bahasa Inggris “Go Back Through the Door”, sebagian
menyebutnya Galasin, bisa saja adaptasi bahasa dari bahasa Belanda yang kalau
di Bahasa Inggriskan menjadi “Go Last In”, sayangnya kata-kata tersebut hanya
rekaan rekayasa kutak-katik kata saja jadi jangan ditanya kebenarannya. Remaja
sekarang mungkin tidak familiar dengan jenis permainan ini, karena selain tidak
ada pialanya permainan ini perlu beberapa orang yang mengikutinya.
Gobak sodor
adalah permainan yang menuntut ketangkasan menyentuh badan lawan atau
menghindar dari kejaran lawan. Garis-garis penjagaan dibuat dengan kapur
seperti lapangan bulu tangkis, bedanya tidak ada garis yang rangkap. Gobak
sodor terdiri dari dua tim, satu tim terdiri dari tiga orang sampai lima orang.
Kelompok pertama sebagai penyerang dan kelompok kedua sebagai penjaga.
Permainan galah asin atau gobak sodor (kadang disebut galasin) ini biasa
dilakukan di lapangan. Arena bermain merupakan kotak persegi panjang dan diberi
garis di dalamnya.
2.2.
Alat-alat yang digunakan
Permainan
gobak sodor ini hanya membutuhkan sebuah kapur dan lapangan yang berbentuk
persegi panjang. Kemudian antar garis panjang ditarik garis melintang sehingga
terbentuk beberapa persegi panjang. Setelah itu tarik garis tengah yang tegak
lurus dengan garis melintang sehingga akan terbentuk banyak petak yang sama
besar. Garis ini disebut garis sodor.
2.3. Cara
bermain
2.3.1. Persiapan
Jumlah
pemain dalam permainan Gobak Sodor harus berjumlah genap antara 6-10 anak.
Kemudian dibagi menjadi dua tim, tim jaga dan tim serang. Jadi tiap tim
beranggotakan 3-5 anak. Pemain dalam Gobak Sodor biasanya anak laki-laki,
karena permainan ini menguras banyak tenaga. Tetapi kadang-kadang anak
perempuan juga bisa memainkannya asalkan kedua tim harus mempunyai komposisi
pemain yang seimbang baik jenis kelamin maupun umurnya. Hal ini untuk
menghindari timpang kekuatan yang sangat mencolok pada salah satu tim.
2.3.2. Aturan
Permainan
Beberapa
peraturan dalam permainan Gobag Sodor adalah sebagai berikut :
- Masing-masing pemain dari tim jaga harus bergerak di sepanjang garis melintang yang telah ditentukan. Jadi kakinya harus selalu menginjak garis tersebut.
- Yang boleh melalui garis sodor hanyalah penjaga garis melintang pertama yang juga sebagai sodor.
- Masing-masing pemain tim serang, dari pangkalan harus berusaha melewati semua garis melintang. Dan jika salah satu pemain saja bisa kembali lagi ke pangkalan tanpa tersentuh tim jaga maka tim serang menang.
- Bila pemain tim jaga bisa menyentuh salah satu pemain tim serang, maka tim jaga menang. Lalu tim jaga berganti menjadi tim serang. Begitu seterusnya.
- Jika satu petak terisi 2 atau lebih pemain maka tim serang kalah, dan berganti jadi tim jaga.
2.3.3.
Jalannya Permainan
sumber : photo
Pemain
dibagi mana yang ikut menjadi tim jaga dan tim serang. Masing-masing tim
memilih salah satu anggotanya untuk menjadi ketua yang bertugas sebagai sodor.
Dari gambar di atas misalnya, yang menjadi sodor tim jaga adalah A dan dari
sodor tim serang adalah F. Tim serang berkumpul di pangkalan, sementara tim
jaga berdiri di garis-garis melintang yang telah ditentukan ketuanya.Dari gambar di atas, A sebagai sodor
akan menjaga garis ef di sebelah kiri. B menjaga garis gh di sebelah kanan. C
menjaga garis ij di sebelah kiri. D menjaga garis kl di sebelah kanan. Dan E
menjaga garis mn di sebelah kiri. Jadi jika dilihat dari depan akan terlihat
posisi tim jaga berbentuk zig-zag. A sebagai sodor selain bergerak di garis
ef juga bisa bergerak di garis cd.
Tim Serang
Berusaha Memasuki Lapangan
Tim serang
harus berusaha untuk masuk ke dalam petak-petak hingga dapat berada di belakang
garis mn. Kemudian berusaha kembali lagi ke pangkalan. Apabila seorang pemain
tim serang bisa kembali lagi ke pangkalan tanpa tersentuh oleh tim jaga, maka
tim serang menang dan mendapatkan poin.tetapi jika salah satu pemain tim serang tersentuh
oleh tim jaga sebelum sampai ke pangkalan lagi, maka tim serang dinyatakan
kalah. Setelah itu tim serang berganti menjadi tim jaga, dengan F sebagai
sodor. Jika 2 atau lebih pemain tim serang berada di satu petak, maka tim
serang kalah dan berganti menjadi tim jaga. Demikianlah tahapan permainan gobag
sodor yang bisa diserangkan berulang kali.
Tim Serang
Berusaha Kembali ke Pangkalan
2.4. Nilai Spiritual dalam permainan
gobak sodor
“Wahai
anak-anakku, janganlah kamu masuk dari satu pintu, melainkan masuk lah dari
berbagai pintu yang berbeda-beda” (Q.12:67)Sifat bolak-balik sering dihubungkan
dengan kalbu (dalam bahasa arab disebut qalb), karena letak keimanan di kalbu,
maka biasanya kadar keimanan juga terkadang seperti gelombang turun-naik, untuk
itu kita harus menumbuhkan tingkat keimanan kita agar linier menuju tingkat
kesempurnaan. Artinya bahwa iman itu menuntut perjuangan yang terus menerus,
tanpa henti.Dalam perjalanan menuju Sang Mutlak untuk membuka tabirnya, kita
perlu mengikuti jalannya (syariah). Kita bisa jadi tidak akan sampai kepada
Kebenaran Mutlak itu, karena kita ini nisbi. Walaupun tidak mungkin mencapai
kepada Kebenaran Mutlak, namun kita dituntut untuk konsisten bergerak menuju
jalan yang mengarah kepadaNya. Rasa kedekatan kepada Sang Pencipta itu sendiri
yang membuat kita merasa aman, damai dan nikmatnya iman (dzauq). Tingkat
tertinggi keimanan ini semangatnya dapat difahami melalui firman-Nya :“Wahai
Jiwa yang tenang kembalilah engkau pada Tuhanmu dengan penuh kerelaan dan
direlakan, kemudian bergabunglah dengan hamba-hamba-Ku, dan masuklah ke dalam
surga-Ku” (Q.S. 89:27-30).
2.5. Manfaat
bermain gobak sodor
Fisik:
- Melatih kelincahan gerak tubuh.
- Melatih kecepatan.
- Mengasah kemampuan dalam mencari strategi yang tepat.
- Mengembangkan keterampilan gerak dasar berlari dan rekreasi.
- Melatih kerja sama dalam sebuah tim.
- Meningkatkan kekuatan dan ketangkasan.
- Menanamkan sportivitas serta kesadaran hidup sehat.
Mental:
- Melatih kepemimpinan.
- Mengasah kemampuan otak.
- Mengembangkan sikap sosial yang dimiliki anak untuk menyelamatkan temannya dari garis lawan.
- Dapat melatih kecermatan anak dalam menyelesaikan suatu masalah.
- kesempatan dapat menerima kemenangan dan kekalahan dengan sikap lapang dada.
- kesempatan untuk bergaul dengan teman-temannya.
BAB 3
PENUTUP
3.1.
Kesimpulan
Permainan Gobak Sodor terkenal di wilayah Pulau Jawa. Banyak yang mengatakan
bahwa permainan ini berasal dari daerah Yogyakarta. Nama Gobak Sodor berasal
dari kata gobag dan sodor. Kata gobag artinya bergerak dengan bebas. Sedangkan
sodor artinya tombak.
Ada juga
yang mengartikan gobak sodor sebagai merupakan permainan maju mundur melalui
pintu-pintu. Dalam bahasa Belanda istilah gobak Sodor mungkin artinya sama
dengan kata dalam Bahasa Inggris “Go Back Through the Door”, sebagian
menyebutnya Galasin, bisa saja adaptasi bahasa dari bahasa Belanda yang kalau
di Bahasa Inggriskan menjadi “Go Last In”, sayangnya kata-kata tersebut hanya rekaan
rekayasa kutak-katik kata saja jadi jangan ditanya kebenarannya.
Gobak sodor
adalah permainan yang menuntut ketangkasan menyentuh badan lawan atau
menghindar dari kejaran lawan. Garis-garis penjagaan dibuat dengan kapur
seperti lapangan bulu tangkis, bedanya tidak ada garis yang rangkap. Gobak
sodor terdiri dari dua tim, satu tim terdiri dari tiga orang. Kelompok pertama
sebagai pemeran dan kelompok kedua sebagai penjaga. Permainan galah asin atau
gobak sodor (kadang disebut galasin) ini biasa dilakukan di lapangan. Arena
bermain merupakan kotak persegi panjang dan diberi garis di dalamnya. Jumlah
pemain dalam permainan Gobak Sodor harus berjumlah genap antara 6-10 anak.
Kemudian dibagi menjadi dua tim, tim jaga dan tim serang. Inti permainannya
adalah menghadang lawan agar tidak bisa lolos melewati garis ke baris terakhir
secara bolak-balik, dan untuk meraih kemenangan seluruh anggota grup harus
secara lengkap melakukan proses bolak-balik dalam area lapangan yang telah
ditentukan. Manfaat bermain gobak sodor dapat dirasakan baik secara fisik
maupun mental.
3.2. Saran
Permainan
tradisional seperti gobak sodor ini memiliki nilai positif, anak menjadi banyak
bergerak sehingga terhindar dari masalah obesitas anak. Dalam bermain ini
mereka juga harus menentukan strategi, berkomunikasi dan bekerja sama dengan
anggota tim. Kendalanya adalah terbatasnya lapangan di kota-kota besar,
sementara banyak permainan yang memerlukan arena yang luas. Kendala besar
lainnya adalah karena larangan dari orang tua. Mereka takut anak-anak mereka
terluka, kotor atau kulit anak menjadi terbakar karena bermain di lapangan
terbuka. Hasilnya, banyak orang tua yang memberikan mainan elektronik yang
disukai anak. Padahal permainan ini cenderung membuat anak sulit bersosialisasi
sehingga anak menjadi pemalu, penyendiri dan individualistis. Juga makin banyak
anak menjadi obesitas karena kurang bergerak.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.radar.banten.com/read/berita/150/15999/Peran-Permainan-Tradisional-Terhadap-Pendidikan-Jasmani.html
http://www.budaya-indonesia.org/iaci
Prasetyo,
Dwi Sunar., 2008. Biarkan Anakmu Bermain. Yogyakarta, Diva Press.
Sukintaka,.
1992. Teori Bermain untuk D2 PGSD Penjakesrek,. BPK.
http://henycaput.blog.upi.edu/2015/10/19/174/